Kamis, 15 Desember 2011

Sapi Bali

Pulau Bali menyimpan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa menarik. Beragam tempat wisata yang sudah menjadi daerah tujuan wisatawan yang berasal dari lokal maupun mancanegara. Namun, kali ini saya mengunjungi kesebuah tempat yang jarang atau tidak pernah dikunjungi oleh para wisatawan. Sebuah tempat untuk pembibitan Sapi Bali yang merupakan hewan khas Bali.

Sapi Bali merupakan sapi keturunan Bos sondaicus (Bos Banteng) yang berhasil dijinakkan dan mengalami perkembangan pesat di Pulau Bali. Sapi Bali asli mempunyai bentuk dan karakteristik sama dengan banteng. Sapi Bali termasuk sapi dwiguna (kerja dan potong).

Dari berbagai kelebihan tersebut, Sapi Bali hanya memiliki sedikit kelemahan diantaranya dapat terserang virus Jembrana. Lalat merupakan media penyebaran virus Jembrana. Selain itu Sapi Bali juga rentan pada Malignant Catarrhal Fever, jika berdekatan dengan domba sebagai vektor. Sehingga Sapi Bali murni tidak dikembangbiakkan di luar Pulau Bali.

Sapi Bali mempunyai sapi yang memiliki banyak sifat unggul diantaranya reproduksi sangat baik, cepat beranak, mudah beradaptasi dengan lingkungannya, tahan terhadap penyakit, dapat hidup di lahan kritis, memiliki daya cerna yang baik terhadap pakan dan persentase karkas yang tinggi. Tidak heran bila Sapi Bali merupakan jenis sapi terbaik diantara sapi-sapi yang ada di dunia.

Antara sapi jantan dengan sapi betina terdapat perbedaan yang cukup mencolok, salah satunya adalah warna kulit. Inilah salah satu keunikan yang dimiliki Sapi Bali daripada sapi komersial yang dijual di pasar hewan.

Karakteristik Sapi Bali antara lain : warna bulu pada waktu pedet berwarna sawo matang dan kemerahan, sedang pada sapi betina tidak berubah warnanya dan jantan dewasa menjadi berwarna hitam; berat badan untuk jantan 450 kg, sedang pada sapi betina 350 kg; bertanduk ;mempunyai bercak putih pada pantat (bentuk setengah lingkaran); bibir bawah tepi dan bagian dalam telinga serta keempat kakinya mulai dari tarsus dan carpus ke bawah sampai kuku berwarna putih dan pada pinggiran punggung terdapat garis hitam (Murtidjo, 1992).

Saat ini Sapi Bali mulai dikembangkan diluar pulau Bali antara lain di Nusa Tenggara dan Sumatera. Padahal, menurut pengelola instansi ini sudah ada peraturan yang melarang sapi Bali dikembangkan/diternakkan di luar Bali dan begitupun sebaliknya ada peraturan yang melarang memasukan sapi lain ke Bali untuk menjaga kemurnian genetik sapi Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar